na memang begitu, mau diapakan juga tetap begitu!!!

Manusia & Pengetahuan

Manusia mempunyai matra jasmaniah dan ruhaniah dalam lingkup kesadarannya. Matra jasmaniah bersifat imanen, sedangkan ruhaniah bersifat transenden. Matra ruhaniahlah yang membuat manusia memiliki keistimewaan apabila dibandingkan dengan makhluk lain(1). Karena manusia berpengetahuan, yang dengan itu ia bertanggung jawab menyingkapkan realitas hidupnya baik dalam gagasan, kesadaran maupun keputusan-keputusan tindakan. Dengan pengetahuannya manusia melakukan transendensi terhadap realitas, membuka pintu yang menutup kebenaran realitas. Perilaku manusia dalam mengobjebkan yang lain dalam lingkup kesadarannya memunculkan di antaranya ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekayasanya. Dengan demikian ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekayasanya merupakan salah satu hasil karya budaya manusia.

Ilmu pengetahuan merupakan hasil dari upaya manusia yang bersifat khusus dengan objek tertentu, terstruktur, sistemaris, rasional dan dengan menggunakan objek metode tertentu, menyikapkan tabir yang yang menutup realitas. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan dan teknologi yang dipergunakan serta rekayasanya memungkinkan manusia lebih leluasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya serta alam semesta dan dengan demikian meningkatkan martabat manusia. karena dengan menemukan kebenaran, kausalitas manusia menjadi teruji; dengan pengetahuan, manusia menjadi makhluk paling mulia di dunia ini.

Ilmu pengetahuan manusia bermula dari kebutuhan untuk memuaskan rasa ingin tahunya, rasa penasaran dalam hidupnya. Secara argumentatif, manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekayasanya justru karena ia tidak "siap pakai" dan "siap jalan" dalam menghadapi hidup. Hubungan manusia dengan lingkungan juga tidak sekedar bersifat alamiah dan tunduk secara mutlak, melainkan mengandung unsur ikhtiar yang membawa konsekuensi bagi berkembangnya kreativitas manusia. Di samping itu manusia juga menghadapi hidup dan kelak berhadapan dengan kamatian, bagaimana keputusan manusia harus dilakukan dan apa sesungguhnya  tujuan hidup manusia.

Ilmu pada mulanya timbul dari usaha manusia dalam kebudayaannya  untuk memahami alam yang kemudian diterapkan  untuk memenuhi rasa keinginkahuan manusia. Perkembangan ilmu merupakan salah satu satu ciri akal manusia dalam kabudayaannya. Hasrat untuk mencari mata rantai serta benang merah kesatuan dalam keanekaragaman fakta, data, dan gejala merupakan sumber inspirasi yang menhasilkan ilmu pengetahuan.

Pada masa-masa awal perkembangannya, ilmu pengetahuan sekedar mendeskripsikan realitas dan tidak memanipulasinya, sehingga lebih bersifat sebagai theoria. Tetapi pada perkembangan selanjutnya ilmu pengetahuan semakin terspesialisasi dan  semakin praksis; demi kegunaan dalam kehidupan manusia di samping theoria tersebut. Teknologi sebagai praksis ilmu pengetahuan di sisi lain pada mulanya diciptakan manusia dalam kebudayaannya untuk memperingan pekerjaan manusia atau sebagai tangan panjang manusia. Teknologi menunjuk ke aktifitas manusia dalam membantu menyelesaikan persoalan kongkret dalam hidupnya.

Dalam sejarah pertumbuhannya, ilmu dan teknologi dapat berjalan dan berkembang secara sendiri-sendiri. Namun pada perjalanan selanjutnya, di zaman modern, keduanya saling kait-mengait dan saling mendukung satu sama lain. Dengan adanya dukungan keterkaitan antar ilmu tersebut, maka sulitlah perkembangan yang satu tanpa dipengaruhi oleh perkembangan yang lainnya. Misalnya, teknologi perlengkapan kelistrikan baru berkembang setelah ilmuan mengembangkan lebih lanjut dan lebih dalam cabang ilmu elektromagnetik, terutama teori James Clerk Maxwell tentang medan magnetik. Teknologi pembedahan dengan sinar laser tak akan muncul tanpa bantuan ilmu radiologi. Dengan demikian ilmu pengetahuan dan teknologi dan rekayasanya muncul sebagai hasil dari kabudayaan manusia untuk memahami, dan menguasai alam, untuk membantu serta meringankan beban kehidupan manusia.

Tanda-tanda masyarakat industrial dapat dicatat sebagai berikut:
  1. Rasionalisasi; di mana terdapat usaha usaha untuk menjadikan mekanis segala sesuatu yang bersifat spontan dan irrasional.
  2. Artifisialisasi; merupakan fenomena menonjonya sifat yang berlawanan dengan sifata alamiah.
  3. Otomatisme; yang nampak dalam dua hal: pertama, di dalam pilihan metode, mekanisme, organisasi dan perumusannya yang dilakukan secara otomatis dan kedua, teknik akan mempunyai kecenderungan untuk mempunyai kekuatan yang menyingkirkan kegiatan non-teknik.
  4. Teknik akan mengembangkan diri dan selalu menuntut aplikasi teknologi baru.
  5. Monisme dan Unieversalisme, di mana pengertian ini menunjuk kepada kesatuan yang mencakup seluruhnya\2.
  6. Otonomi, yang mengacu pada pengertian tidak ada campur tangan di luar kaidah kailmuan (Sastrapratedja, 1980:4)